Apakah kamu penyuka film?
Apakah kamu suka film Indonesia?
Seberapa banyak film Indonesia yang kamu tonton dibanding film luar negeri?
Apakah kamu suka film Indonesia?
Seberapa banyak film Indonesia yang kamu tonton dibanding film luar negeri?
Masih banyak lagi pertanyaan yang bisa diajukan jika hanya sekedar ingin membandingkan film Indonesia dan film luar negeri. Dari segi budget pembuatan jelas saja film Indonesia sudah kalah. Tapi toh nyatanya ada banyak kok film indonesia yang sukses menarik penonton dalam jumalh besar. Sebut saja Film Laskar pelangi, Cut Nyak Dien juga Ketika Cinta Bertasbih. (KCB)
Nah kalau film yang terakhir ini settingnya di luar negeri. Bahkan kala itu sukses KCB diikuti dengan sejumlah film yang mengambil setting di luar negeri. Pertanyaannya adalah, apakah negeri Indonesia ini kurang indah? Ataukah itu hanya trend saja?
Mungkin dengan alasan inilah maka akhirnya Kemendikbud memberikan insentif bagi rumah produksi film yang menggunakan bahasa dan lokasi serta tenaga kerja lokal yang dominan dalam film yang diproduksinya. Disamping itu ada juga keberatan dari Badan Bahasa karena masih saja ada judul Film Indonesia yang menggunakan bahasa asing.
Berbicara tentang kekuatan kearifan lokal maka ada baiknya kita tahu dulu apa itu batasan kearifan lokal. Seperti yang dikatakan oleh NArasumber Tino Saroenggalo, maka yang dimaksud dengan kearifan lokal adalah dasar dari lahirnya kebudayaan yang berdasarkan asimilasi dan evolusi antar masyarakat setempat dengan kondisi alam setempat. Mulai dari bentuk keluarga batih hingga menjadi sebuah komunitas kecil dan kemudian membesar menjadi masyarakat yang mengembangkan persamaan elemen dalam masyarakat tersebut dalam menjalankan kehidupan mereka hingga akhirnya terbentuklah kebudayaan mereka.
Beberapa film yang sukses mengangkat kearifan lokal antara lain Tjut Nyak Dien serta Laskar Pelangi. Ada juga film Turah garapan Wicaksono Wisnu LEgowo tahun 2016. Film Turah ini menggunakan dialek asli Tegal dan diperankan oleh seniman Theater Tegal. Bahkan Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak garapan Moudy Surya 2017 sempat diputar di ajang film Internasional bergengsi yaitu Cannes Film Fetival.
Beberapa film yang sukses mengangkat kearifan lokal antara lain Tjut Nyak Dien serta Laskar Pelangi. Ada juga film Turah garapan Wicaksono Wisnu LEgowo tahun 2016. Film Turah ini menggunakan dialek asli Tegal dan diperankan oleh seniman Theater Tegal. Bahkan Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak garapan Moudy Surya 2017 sempat diputar di ajang film Internasional bergengsi yaitu Cannes Film Fetival.
Silariang the Movie (2017) sangat ketat dengan riset. Lokasi Syuting dilakukan di 3 wilayah di Sulawsi Selatan dan dibintangi oleh 3 pemain asal Jakarta yaitu Bisma Kharisma, Dewi Irawan serta Andania Suri. Ketiganya bisa melebur dengan baik sebagai bagian dari masyarakat Bugis Makasar. Hal inilah yang menyebabkan film ini bisa berhasil dengan baik.
Foto : Sobari, Komunitas Tau Dari Blogger (TDB)
0 komentar:
Posting Komentar